Analisis Mengenai Perilaku Konsumen Terhadap Sebuah Produk
Konsumen adalah seorang manusia yang
memakai sebuah produk dan jasa yang tesedia didalam masyarakat baik untuk
kepentingan sendiri,keluarga atau orang lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Jadi, Perilaku Konsumen adalah
perilaku yang konsumen tunjukan untuk mencari,menukar dan menilai sebuah barang
yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan konsumen.
Sikap seorang konsumen terhadap
sebuah produk biasanya sebelum membeli suatu produk pasti konsumen akan
mengambil beberapa keputusan seperti ini apakah produk tersebut mempunyai
kualitas yang bagus, harganya mahal atau murah, mempunyai bentuk yang unik dan
mempunyai manfaat untuk dirinya atau tidak. Kualitas barang dari suatu produk
dapat menetukan harga dari produk tersebut dan akan berpengaruh secara langsung
kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap produk
tersebut. Jika presepsi kualitas dari pelanggan menunjukkan negatif maka produk
tersebut tidak akan bertahan lama di pasaran dan jika presepsi kualitasnya
positif berarti produk tersebut disukai oleh konsumen dan akan bertahan lama di
pasaran.
Perilaku konsumen biasanya di
pengaruhi oleh banyak kelompok. Kelompok dimana konsumen itu berada yang akan
mempengaruhi secara langsung untuk memilih produk yang akan di beli oleh
konsumen tersebut. Keluarga juga memberikan pengaruh yang besar terhadap
konsumen dalam melakukan pembelian produk. Keadaan keuangan juga akan
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pilihan produk.
Analisis Mengenai Kepuasan Maksimal Konsumen Terhadap Produk
Kepuasan konsumen adalah suatu
keadaan dimana keinginan, harapan, dan kebutuhan konsumen dipenuhi suatu
pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan
dan harapan konsumen. Pengukuran kepuasan konsumen merupakan elemen penting
dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif.
Apabila konsumen merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan,
maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal
ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik.
Tingkat kepuasan konsumen terhadap
pelayanan merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan suatu system
penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan konsumen, meminimalkan
biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan.
Jadi
dapat di simpulkan bahwa tingkat kepuasan konsumen berdasarkan yaitu
1.
Kualitas barang / layanan yang baik
2.
Harga yang terjangkau
Contoh produk yang dianalisis dan dinilai
oleh konsumen
PT Unilever Indonesia Tbk adalah
perusahaan yang pertama kali memperkenalkan teh celup dengan nama Teh Celup
Sariwangi pada tahun 1973.Segmen teh celup mengalami peningkatan pangsa pasar
dalam beberapa tahun terakhir khususnya karena dorongan konversi yang sangat
agresif yang dilakukan oleh Sariwangi dari teh bungkus ke teh celup. Peluang
pasar yang cukup besar di dalam negeri menjadi daya tarik bagi kelompok
perusahaan besar untuk masuk dan bersaing di dalamnya, misalnya merek Sosro dan
2 Tang yang ikut bersaing dalam industri minuman khususnya teh celup.
Produk-produk tersebut harus memiliki brand equity yang kuat agar dapat
bersaing dan menguasai pasar. Produk yang memiliki brand equity yang kuat telah
memberikan nilai bagi perusahaan dan pelanggan sehingga memberikan
keuntungan-keuntungan jangka panjang, oleh karena itu analisis mengenai elemen-elemen
brand equity sangatlah penting.
Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis elemen-elemen brand equityproduk Teh Celup Sariwangi dan beberapa merek
saingannya yaitu Sosro dan 2 Tang. Analisis elemen-elemen brand equity meliputi:
pertama analisis brandawareness untuk mengetahui posisi kesadaran merek Teh
Celup Sariwangi, Sosrodan 2 Tang di benak pelanggan. Kedua, analisis brand
association untuk mengetahui brand image produk teh celup merek Sariwangi,
Sosro dan 2 Tang. Ketiga, analisis perceived quality untuk mengetahui persepsi
mutu teh celupmerek Sariwangi, Sosro dan 2 Tang di benak pelanggannya. Terakhir,
analisis brand loyalty untuk mengetahui loyalitas pelanggan terhadap Teh Celup Sariwangi.
Data yang digunakan dalam penelitian
ini merupakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari jawaban atas
kuesioner yang diberikan kepada 200 orang responden. Data sekunder diperoleh
dari penelusuran pustaka yang mendukung kegiatan penelitian dan situs internet.
Data yang telah dikumpulkan diolah menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS
for windows versi 15 dengan teknik analisis deskriptif, skala likert dan nilai
rata-rata, skala semantic differential dan uji Cochran.
Analisis brand awareness pada
tingkatan top of mind, Sariwangi menduduki urutan tertinggi sebagai merek yang
pertama kali diingat dengan persentase 79persen. Untuk brand recall, Teh Celup
Sosro menduduki urutan tertinggi dengan persentase 34,21 persen, sedangkan
Sariwangi hanya memiliki persentase sebesar6,32 persen. Pada brand recognition,
Teh Celup 2 Tang merupakan merek yang memiliki persentase terbesar sebesar 36
persen, sedangkan Sariwangi hanya 0,5persen saja yang harus diingatkan dengan
menggunakan bantuan. Untuk analisis unaware of brand, merek 2 Tang merupakan merek
yang paling tidak dikenal dengan persentase sebesar 19,5 persen, sedangkan
untuk merek Sariwangi tidak ada seorangpun yang tidak mengenal.
Pada analisis brand association,
asosiasi yang membentuk brand image pada Teh Celup Sariwangi yaitu rasa yang
enak, merek yang terkenal, kemasan menarik, promosi yang menarik, mudah
diperoleh dan praktis dalam penggunaan. Brand image yang terbentuk dari Teh
Celup Sosro adalah harga yang terjangkau, mudah diperoleh dan praktis dalam
penggunaan. Sedangkan pada Teh Celup 2 Tang tidak ada asosiasi yang membentuk
brand image.
Pada analisis perceived quality, teh
celup merek Sariwangi memiliki keunggulan lebih banyak dibandingkan merek lainnya,
yaitu pada atribut rasa, atribut aroma, atribut volume atau isi, atribut kemasan,
atribut fungsi, atribut kemudahan dalam mendapatkan produk, atribut kepraktisan,
atribut warna seduhan, atribut manfaat dan atribut kelengkapan info produk. Sedangkan
keunggulan pada atribut harga dan atribut aman bagi kesehatan dimiliki oleh Teh
Celup Sosro.
Brand loyalty Teh Celup Sariwangi
memiliki persentase sebesar 14,5 persen pada tingkatan switcher, 62,5 persen
pada tingkatan habitual buyer, 69 persen pada tingkatan satisfied buyer, 67,5
persen pada tingkatan liking the brand dan 5,5persen pada tingkatan committed
buyer. Bentuk piramida brand loyalty Teh Celup Sariwangi belum memperlihatkan
bentuk piramida terbalik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen belum benar-benar
menyukai merek dan komitmen terhadap Teh Celup Sariwangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar