Rabu, 22 Mei 2013

ANALISIS MENGENAI PERILAKU KONSUMEN DAN KEPUASAN MAKSIMAL KONSUMEN TERHADAP PRODUK



Analisis Mengenai Perilaku Konsumen Terhadap Sebuah Produk

            Konsumen adalah seorang manusia yang memakai sebuah produk dan jasa yang tesedia didalam masyarakat baik untuk kepentingan sendiri,keluarga atau orang lain dan tidak untuk diperdagangkan.
       Jadi, Perilaku Konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukan untuk mencari,menukar dan menilai sebuah barang yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan konsumen.
            Sikap seorang konsumen terhadap sebuah produk biasanya sebelum membeli suatu produk pasti konsumen akan mengambil beberapa keputusan seperti ini apakah produk tersebut mempunyai kualitas yang bagus, harganya mahal atau murah, mempunyai bentuk yang unik dan mempunyai manfaat untuk dirinya atau tidak. Kualitas barang dari suatu produk dapat menetukan harga dari produk tersebut dan akan berpengaruh secara langsung kepada keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap produk tersebut. Jika presepsi kualitas dari pelanggan menunjukkan negatif maka produk tersebut tidak akan bertahan lama di pasaran dan jika presepsi kualitasnya positif berarti produk tersebut disukai oleh konsumen dan akan bertahan lama di pasaran.
            Perilaku konsumen biasanya di pengaruhi oleh banyak kelompok. Kelompok dimana konsumen itu berada yang akan mempengaruhi secara langsung untuk memilih produk yang akan di beli oleh konsumen tersebut. Keluarga juga memberikan pengaruh yang besar terhadap konsumen dalam melakukan pembelian produk. Keadaan keuangan juga akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan pilihan produk.

Analisis Mengenai Kepuasan Maksimal Konsumen Terhadap Produk

           Kepuasan konsumen adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan, dan kebutuhan konsumen dipenuhi suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen. Pengukuran kepuasan konsumen merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila konsumen merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik.
                Tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam mengembangkan suatu system penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan konsumen, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan.
 Jadi dapat di simpulkan bahwa tingkat kepuasan konsumen berdasarkan yaitu 
1. Kualitas barang / layanan yang baik 
2. Harga yang terjangkau 


Contoh produk yang dianalisis dan dinilai oleh konsumen

            PT Unilever Indonesia Tbk adalah perusahaan yang pertama kali memperkenalkan teh celup dengan nama Teh Celup Sariwangi pada tahun 1973.Segmen teh celup mengalami peningkatan pangsa pasar dalam beberapa tahun terakhir khususnya karena dorongan konversi yang sangat agresif yang dilakukan oleh Sariwangi dari teh bungkus ke teh celup. Peluang pasar yang cukup besar di dalam negeri menjadi daya tarik bagi kelompok perusahaan besar untuk masuk dan bersaing di dalamnya, misalnya merek Sosro dan 2 Tang yang ikut bersaing dalam industri minuman khususnya teh celup. Produk-produk tersebut harus memiliki brand equity yang kuat agar dapat bersaing dan menguasai pasar. Produk yang memiliki brand equity yang kuat telah memberikan nilai bagi perusahaan dan pelanggan sehingga memberikan keuntungan-keuntungan jangka panjang, oleh karena itu analisis mengenai elemen-elemen brand equity sangatlah penting.
            Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equityproduk Teh Celup Sariwangi dan beberapa merek saingannya yaitu Sosro dan 2 Tang. Analisis elemen-elemen brand equity meliputi: pertama analisis brandawareness untuk mengetahui posisi kesadaran merek Teh Celup Sariwangi, Sosrodan 2 Tang di benak pelanggan. Kedua, analisis brand association untuk mengetahui brand image produk teh celup merek Sariwangi, Sosro dan 2 Tang. Ketiga, analisis perceived quality untuk mengetahui persepsi mutu teh celupmerek Sariwangi, Sosro dan 2 Tang di benak pelanggannya. Terakhir, analisis brand loyalty untuk mengetahui loyalitas pelanggan terhadap Teh Celup Sariwangi.
            Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari jawaban atas kuesioner yang diberikan kepada 200 orang responden. Data sekunder diperoleh dari penelusuran pustaka yang mendukung kegiatan penelitian dan situs internet. Data yang telah dikumpulkan diolah menggunakan Microsoft Excel 2007 dan SPSS for windows versi 15 dengan teknik analisis deskriptif, skala likert dan nilai rata-rata, skala semantic differential dan uji Cochran.
            Analisis brand awareness pada tingkatan top of mind, Sariwangi menduduki urutan tertinggi sebagai merek yang pertama kali diingat dengan persentase 79persen. Untuk brand recall, Teh Celup Sosro menduduki urutan tertinggi dengan persentase 34,21 persen, sedangkan Sariwangi hanya memiliki persentase sebesar6,32 persen. Pada brand recognition, Teh Celup 2 Tang merupakan merek yang memiliki persentase terbesar sebesar 36 persen, sedangkan Sariwangi hanya 0,5persen saja yang harus diingatkan dengan menggunakan bantuan. Untuk analisis unaware of brand, merek 2 Tang merupakan merek yang paling tidak dikenal dengan persentase sebesar 19,5 persen, sedangkan untuk merek Sariwangi tidak ada seorangpun yang tidak mengenal.
            Pada analisis brand association, asosiasi yang membentuk brand image pada Teh Celup Sariwangi yaitu rasa yang enak, merek yang terkenal, kemasan menarik, promosi yang menarik, mudah diperoleh dan praktis dalam penggunaan. Brand image yang terbentuk dari Teh Celup Sosro adalah harga yang terjangkau, mudah diperoleh dan praktis dalam penggunaan. Sedangkan pada Teh Celup 2 Tang tidak ada asosiasi yang membentuk brand image.
            Pada analisis perceived quality, teh celup merek Sariwangi memiliki keunggulan lebih banyak dibandingkan merek lainnya, yaitu pada atribut rasa, atribut aroma, atribut volume atau isi, atribut kemasan, atribut fungsi, atribut kemudahan dalam mendapatkan produk, atribut kepraktisan, atribut warna seduhan, atribut manfaat dan atribut kelengkapan info produk. Sedangkan keunggulan pada atribut harga dan atribut aman bagi kesehatan dimiliki oleh Teh Celup Sosro.
            Brand loyalty Teh Celup Sariwangi memiliki persentase sebesar 14,5 persen pada tingkatan switcher, 62,5 persen pada tingkatan habitual buyer, 69 persen pada tingkatan satisfied buyer, 67,5 persen pada tingkatan liking the brand dan 5,5persen pada tingkatan committed buyer. Bentuk piramida brand loyalty Teh Celup Sariwangi belum memperlihatkan bentuk piramida terbalik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen belum benar-benar menyukai merek dan komitmen terhadap Teh Celup Sariwangi. 

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Peran Komunikasi dalam Organisasi

            Komunikasi berasal dari bahasa latin communication, yang artinya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah sikap dan perilaku seseorang ataupun sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki komunikator,agar isi pesan yang disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta pada tahap selanjutnya.
            Organisasi adalah sekelompok masyarakat kecil yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
            Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi untuk mencapai tujuan.
            Peran komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para anggota maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Dalam organisasi sering mempunyai masalah yang tidak efektif mengenai komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting bagi organisasi, paling tidak ada dua alas an mengenai peran organisasi dalam berkomunikasi. pertama, komunikasi adalah proses melalui fungsi-fungsinya, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai. kedua, komunikasi adalah kegiatan dimana para kelompok mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses Komunikasi memungkinkan organisasi untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada anggota agar mereka mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan anggota tentang penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan ketua organisasi untuk berkomunikasi dengan anggota agar tujuan kelompok dan peran organisasi dapat tercapai.